Suatu senja di halaman kampung sulit. Ditemani kopi hangat dan sepiring ubi rebus kami menikmati semilir sejuk senja itu dengan obrolan santai di depan rumah. Perhatian kami seakan ditarik oleh tingkah sekelompok anak yang sedang asyik bermain di halaman kampung. Ada pekik seru gembira, umpat mengumpat, berseloroh, dan perdebatan kecil. Mereka sedang bermain memperebutkan seonggok biji kemiri yang berjajar dari tengah garis bundar di atas debu. Banga’, suatu jenis permainan khas anak-anak kampung. Permainan klasik yang memuat beribu bahasa kebijaksanaan hidup. Ada kreativitas, persaingan, perjuangan, sportivitas, dan kerja sama. Mula-mula setiap anggota mengumpulkan biji-biji kemiri ke tengah lingkaran, masing-masing sesuai dengan jumlah yang telah disepakati bersama. Permainan dilanjutkan dengan persaingan melempari kemiri-kemiri di tengah lingkaran menggunakan satu biji kemiri yang disebut “nde’n” (induk). Masing-masing anggota hanya berhak melakukan sekali lemparan yang dimulai ...
SELAMAT DATANG Hanya berbagi imaginasi agar tak mati dibunuh waktu